Category Archives: Hak-Hak
Keabsahan Hadits Larangan Menyemir Rambut Dengan Warna Hitam
Sejauh manakah keabsahan hadits-hadits yang menjelaskan masalah menyemir jenggot dengan warna hitam? Dewasa ini banyak sekali orang-orang yang nota bene berilmu yang menyemir jenggot dengan warna hitam?
Janji Memaafkan Kesalahan, Tapi Kemudian Melanggarnya
Pertanyaan:
Adakalanya kami menerapkan peraturan atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh sebagian karyawan lalu kami menjanjikan untuk memaafkan sebagian mereka jika mereka mengakui kesalahan. Namun setelah itu kami tidak menepati apa yang telah kami janjikan pada mereka, kami memberlakukan sanksi dan hukuman pada mereka atas kesalahan tersebut. Bagaimana hukum perbuatan ini?
Jawaban:
Oleh Lajmah Daimah Read the rest of this entry
Hukum Enggan Bersaksi Dalam Perkara Selain Hukum ‘Hudud’ Demi Menutupi Aib Sesama Muslim
Pertanyaan:
Sebagian orang enggan bersaksi di pengadilan dalam hal-hal yang bukan hudud (hudud maksudnya adalah hukum-hukum yang telah ditetapkan sanksinya), karena hukum hudud itu bisa gugur dengan adanya keraguan, sementara pelanggaran yang selain hukum hudud itu lebih utama ditutupi demi menutupi aib sesama Muslim. Namun sebagian orang mengingkarinya karena keengganan itu termasuk menyembunyikan persaksian yang terlarang. Kami mohon penjelasan kebenaran dalam masalah ini.
Jawaban:
Oleh Syaikh Abdullah Al-Jibrin Read the rest of this entry
Hukum Bersaksi Berdasarkan Persaksian Orang Lain
Pertanyaan:Apa hukum orang yang bersaksi berdasarkan persaksian orang lain yang dipercayainya, misalnya dengan mengatakan, “Saya lihat” padahal ia tidak melihat sendiri, atau “saya dengar” padahal ia tidak mendengar langsung, tapi hanya berdasarkan orang yang dipercayai-nya yang telah memberitahunya?
Jawaban:
Oleh Syaikh Abdullah al-Jibrin Read the rest of this entry
Amal Shalih Tidak Gugur Walaupun Fatwanya Diketahui Belakangan
Pertanyaan:
Jika seseorang melakukan sesuatu yang dikiranya benar lalu perbuatan itu ditentang dan diminta dalilnya, kemudian ia meminta fatwa dari seorang alim, lalu orang alim itu mengatakan bolehnya apa yang telah dilakukannya itu beserta dalilnya, namun penentang itu menolak karena fatwa orang alim itu keluar belakangan, sementara perbuatan itu telah berlalu, maka perbuatan itu batil. Bagaimana hukum amal orang yang minta fatwa itu? Dan bagaimana pandangan syariat tentang penentang orang yang menentang itu?
Jawaban:
Oleh Syaikh Abdullah Al-Jibrin Read the rest of this entry